WELCOME TO COFFEEBREAK EDUCATION ZONE

WELCOME TO COFFEEBREAK EDUCATION ZONE

daftar isi

Google Translate
English

Minggu, 04 Maret 2012

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran kooperatif tipe STAD dikembangkan oleh Slavin dkk. Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas.
1. Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri lima komponen utama, yaitu penyajian kelas, belajar kelompok, tes atau kuis, skor pengembangan dan penghargaan kelompok. Pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dikembangkan oleh Slavin pada poses pembelajarannya, STAD terdiri dari lima tahapan yaitu;
a. Penyajian kelas (Class Presentations). Guru menyajikan materi di depan kelas secara klasikal yang difokuskan pada konsep-konsep dari materi yang akan dibahas saja. Selanjutnya siswa disuruh belajar dalam kelompok kecil untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
b. Pembentukan kelompok belajar (Teams). Siswa disusun dalam kelompok yang anggotanya heterogen (baik kemampuan akademiknya maupun jenis kelaminnya). Caranya dengan merangkingkan siswa berdasarkan nilai rapor atau nilai terakhir yang diperoleh siswa sebelum pembelajaran kooperatif model STAD. Adapun fungsi dari pengelompokan ini adalah untuk mendorong adanya kerjasama kelompok dalam memperlajari materi dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
c. Pemberian tes atau kuis (Quizzes). Setelah belajar kelompok selesai diadakan tes atau kuis dengan tujuan untuk mengetahui atau mengukur kemampan belajar siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Dalam hal ini siswa sama sekali tidak dibenarkan untuk bekerjasama dengan temannya. Tujuan tes ini adalah untuk memotivasi siswa agar berusaha dan bertanggungjawab secara individual. Siswa dituntut untuk melakukan yang terbaik sebagai hasil belajar kelompoknya. Selain bertanggungjawab secara individual, siswa juga harus menyadari bahwa usaha dan keberhasilan mereka nantinya akan memberi sumbangan yang sangat berharga bagi kesuksesan kelompok. Tes ini dilakukan setelah satu sampai dua kali penyajian kelas dan pembelajaran dalam kelompok.
d. Pemberian skor peningkatan individu (Individual Improvement Scores). Hal ini dilakukan untuk memberikan kepada siswa suatu sasaran yang dapat dicapai jika mereka bekerja keras dan memperlihatkan hasil yang baik dibandingkan dengan hasil sebelumnya.
e. Penghargaan kelompok (Team Recognition). Penghargaan kelompok ini diberikan dengan memberikan hadiah sebagai penghargaan atas usaha yang telah dilakukan kelompok selama belajar.
(Slavin, 1995).
2. Sintaks Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Langkah-langkah penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu;
a. Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individual sehingga akan diperoleh skor awal.
c. Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 – 5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah).
Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender.
d. Bahan materi yang telah dipersiapkan didiskusikan dalam kelompok untuk mencapai kompetensi dasar. Pembelajaran kooperatif tipe STAD, biasanya digunakan untuk penguatan pemahaman materi (Slavin, 1995).
e. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
f. Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individual.
g. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual.
3. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Beberapa kelebihan dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai berikut :
a. Mengembangkan serta menggunakan keterampilan berfikir kritis dan bekerjasama kelompok.
b. Menguatkan hubungan antar pribadi yang positif dianara siswa yang berasal dari ras yang berbeda.
c. Menerapkan bimbingan antar teman.
d. Menciptakan lingkungan yang menghargai nilai-nilai ilmiah.
4. Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Disamping itu, pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki beberapa kekurangan antara lain:
a. Banyak siswa yang tidak senang apabila disuruh bekerjasama dengan yang lain. Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam grup mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu merasa minder ditempatkan dalam satu grup dengan siswa yang lebih pandai. Dan siswa yang tekun merasa temannya yang kurang mampu hanya menumpang pada hasil jerih payahnya saja.
b. Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan di kelas. Kondisi sepeti ini dapat diatasi dengan guru mengkondisikan kelas atau pembelajaran dilakukan diluar kelas seperti di laboratorium, aula atau di tempat yang terbuka.
c. Perasaan was-was pada anggota kelompok karena mereka harus menyesuaikan diri dengan yang lain.
d. Banyak siswa yang takut bahwa pekerjaaan tidak akan terbagi rata atau secara adil, bahwa satu orang harus mengerjakan seluruh pekerjaan tersebut.

| Free Bussines? |

0 komentar:

Posting Komentar

Pasang Kode Iklan sobat yg berukuran 120 x 600 disini!!!
;